potensi wisata

POTENSI WISATA
DESA GUNUNG SARI
KECAMATAN BUMIAJI
KOTA BATU

I.Profil Desa
I.1Legenda
Desa Gunungsari merupakan salah satu desa di Kecamatan Bumiaji yang terletak di lerang Gunung Bayak. Menurut cerita yang santer didengar di antara masyarakat Desa Gunungsari orang pertama membuka lahan dan bermukim adalah K.H. Mukmin atau yang lebih dikenal dengan sebutan Buyut Sarpin. Buyut Sarpin datang dari Ponorogo pada tahun 1745 M dan menetap di daerah Dusun Brau. Beliau menamakan Gunungsari karena daerahnya terletak diantara pegunungan dan memiliki tanah yang subur.
Legenda lain mengatakan bahwa salah satu orang yang membuka lahan (babat alas) di Desa Gunungsari adalah Mbah Singodiarjo, yaitu salah satu kerabat/abadi dari Abu Ghonaim yang berasal dari JawaTengah. Mbah Singodiarjo dimakamkan di Gunung Bende Dusun Kapru dan makamnya lebih dikenal dengan nama “Kuburan dowo”
Menurut cerita lain, orang yang pertama berdiam di desa Gunungsari adalah Bhre Lasem Sang Juwita. Beliau adalah putri dari Prabu Hayam Wuruk yang mengasingkan diri bersama dengan suaminya, Raden Gagak Sali untuk menjadi Pendeta. Raden Gagak Sali atau yang lebih dikenal dengan Bhre Lasem Sang Juwita mendirikan Padepokan di daerah Punten, sedangkan Bhre Lasem Sang Juwita mendirikan Padepokan di Dukuh Prambatan. Dusun Pagergunung. Sekarang Bhre Lasem Sang Juwita lebih di kenal dengan nama Mbah Lasem.



I.2Karakteristik
Desa Gunungsari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Desa Gunungsari memiliki luas wilayah 453.077 Ha. Potensi sumberdaya alam yang ada di Wilayah Desa Gungungsari adalah lahan pertanian yang subur serta pemandangan alam yang indah.
Potensi sumberdaya manusia di Desa Gungungsari adalah berupa kerukunan antar warga masyarakat yang sangat erat dan peduli akan pembangunan dan pengembangan, tetapi tetap menjaga tradisi dan lingkungan desanya. Salah satu yang cukup dikenal dan di jadikan percontohan adalah kelompok Siniman Tiga Sahabat di Dusun Kapru.
Potensi keberadaan produk unggulan yang ada di desa Gunungsari adalah pertanian yang berupa sayur mayur dan bunga mawar potong. Khusus untuk bunga mawar potong. Gunungsari dikenal sebagai penghasil bunga mawar terbesar di Indonesia.

I.3Luas Dan Latar Wilayah
a.Luas Wilayah Desa Menurut Penggunaan.
Desa Gunungsari memiliki luas wilayah 453.077 ha. Dengan pembagian :
1)Pemukiman umum luas 65.433 (ha)
2)Pertanian sawah/irigasi luas 127.496 (ha)
3)Ladang/Tegalan luas 134.385 (ha)
4)Hutan luas 3244 (ha)
5)Bangunan perkantoran luas 0.070 (ha)
6)Lapangan olahraga sepak bola 1.122 (ha) sedangkan lapangan bola volley dan basket 0,060 (ha)
b.Batas Wilayah Desa Gunungsari
Letak
Desa
Kecamatan
Sebelah Utara
Punten, Tullungrejo
Bumiaji
Sebelah Selatan
Sumberejo
Batu
Sebelah Barat
Pandesari
Pujon
Sebelah Timur
Sidomulyo
Batu
c.Dusun
Dusun Pagergunung terdiri dari :
1.Dukuh Prambatan
2.Dukuh Pangersari
3.Dukuh Pagergunung
4.Dukuh Kedungsari (dulu bernama Lemah Abang / Prambangan)
Dusun Kapru terdiri dari :
1.Dukuh Kapru
2.Dukuh Kandangan
3.Dukuh Sarirejo (Penggabungan Dukuh Talangrejo dan Dukuh Talangsari)
Dukuh Brumbung terdiri dari :
1.Dukuh Brumbung
2.Dukuh Ngebruk
Duduh Jatur terdiri dari :
1.Dukuh Jantur
2.Dukuh Claket
Dukuh Brau terdiri dari :
5.Dukuh Brau Atas
6.Dukuh Brau Bawah
I.4Data Orbitas
Jarak Desa Gunungsari ke kantor Kecamatan 2,5 Km
Jarak Desa Gunungsari ke pusat kota 4,5 Km
Jarak Desa Gunungsari ke Ibu Kota Propinsi 111,5 Km

I.5 Sejarah Kepemimpinan

1.Darmin

2.Joyoharjo

3 .Waselam 1948 – 1950

4.Kerto Prayitno1950 – 1980

5.Sarbani 1980 - 1986

6.Sudarsono 1986 - 1990

7.Rohman Karim 1990 – 1998

8.Soeliyono 1998 – 2007

9. Suliono 2007- sekarang


II.Kepariwisataan
II. 1Obyek Alam
a)Air Terjun Cendana
Di Dusun Jantur terdapat 2 buah air terjun yang masih alami, biasa disebut masyarakat setempat sebagai Coban Kembar. Coban Cendana memiliki luas sekitar ± 7.340 M2. Lahan disekitar Coban Cendana tersebut dimiliki oleh orang yaitu :
Bapak Bawon memiliki luas sekitar ± 3.213 M2
Bapak Rohmad memiliki luas lahan sekitar ± 2.000 M2
Bapak Parto memiliki luas lahan sekitar ± 2.450 M2
Bapak Samsi meiliki luas lahan ± 2.127 M2

b)Pemandangan Alam
Daerah Gunungsari memiliki banyak keindahan alam dengan pemandangan yang menakjubkan. Salah satunya adalah pemandangan alam di Dusun Brau.
Paralayang
Wisata ini terbangun pada tahun 2.000 yaitu untuk persiapan PON Jatim.
Letak wisata ini sangat strategis dan mudah dijangkau dengan pesona alam dan pemandangannya yang indah menjadikan Paralayang menjadi salah satu tujuan wisata Batu.
Tempat wisata ini sering mengadakan event Nasional juga Internasional dan menjadi Area Paralayang terbaik di Indonesia.
Goa Perlindungan
Goa ini adalah salah satu peninggalan sejarah yang telah dibuat oleh Gerilyawan Indonesia pada masa penjajahan Jepang sebagai tempat perlindungan dan markas pejuang.
Goa ini berukuran 3x1 – 1-2 M dengan kedalaman 10 M terletak di tebing dan Kecamatan Pujon
c)Hiking, motor trail dan Montain Bike
Mengingat peta wilayah Desa Gunungsari sebagian besar dikelilingi pegunungan maka daerah ini sangat cocok untuk kegiatan olahraga adventure semacam motor trail.
Adventure motor trail :
Pelengkapan :
Motor trail
Helm full face
Google
Sarung tangan
Pengaman siku, lutut
Rote
Mencapai jarak tempuh sekitar GKM
Start dan finish Dusun Kandangan, Pagergunung
Pos I Km 2,5 : Dusun Brau
Pos II Km 5 : Dusun Lemah Abang
Hasil Lintas Alam :
Rute, Start/finis
Dusun Kandangan > Dusun Claket > Dusun Brau > Dusun Jantur > Sarirejo > Dusun Kandangan
Dusun Kapru > Dusun Pagergunung > Dusun Sarirejo > Dusun Kapru
Dengan adanya wisata petualangan extrem ini maka pengunjung dapat menikmati panorama keindahan alam Desa Gunungsari yang sesungguhnya.



III.Agro Dan Peternakan
a.Agro
1.Sayur Mayur
Berbagai jenis saturan yang ada di wilayah desa Gunungsari diantaranya :
1.Slada air
2.Daun Sledri
3.Daun Bawang Merah ( Prei )
4.Brongkoli
5.Jagung Manis
2.Mawar Potong
Berbagai macam jenis warna bunga mawar yang ada. Namununtuk spesifikasi yang ada ialah mawar merah.
Peralatan yang dibutuhkan untuk mawar potong diantaranya ialah :
1.Sepatu Bot
2.Kayu Lanjaran
3.Kaos tangan
4.Gunting potong
b.Peternakan
Sapi Perah
Dengan mayoritas masyarakat Brau yang rata-rata peternak dan di kelola semenjak tahun 1975
Budidaya sapi perah ini dilakukan masyarakat Brau sebagai penunjang ekonomi untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Sesuai audit. Nestle pada tahun 2009
Populasi sapi perah di dusun Brau mencapai 650 ekor dengan produksi susu mencapai 4500 liter / hari dan desa kami menjadi penghasil susu no. 1 terbesar di Kota Wisata Batu
Untuk mencapai hasil Susu yang berkualitas baik peternak melakukan pemeliharaan sebagai :
a.Memberi makan dan minum dilakukan 3x
Pagi jam 04.00 WIB
Siang jam 11.00 WIB
Sore jam 17.00 WIB
b.Proses pemerahan 2x sehari
Pagi jam 05.00 WIB
Sore jam 15.00 WIB
c.Perawatan sapi dilakukan pagi hari sebelum pemerahan yaitu memandikan dan bersih – bersih kandang.
Kelinci
Kelebihan ternak kelinci dibanding ternak lainnya
1.Bersifat prolifik (2-11 ekor per kelahiran, rata-rata 6 ekor)
2.Hamil / bunting dan menyusui pada waktu bersamaan
3.Pertumbuhan cepat ± 40 hari
4.Pakan tidak tergantung pada bahan baku impor dan mampu konsumsi hijauan (rumput) serta produk limbah secara efisien dan tidak bersaing dengan pangan
5.Dapat memanfaatkan limbah pertanian dan industri pangan
6.Mudah beradaptasi dengan lingkungan dan mudah dibudayakan
7.Menghasilkan daging sehat dan halal dikonsumsi
8.Menghasilkan beragam produk seperti daging, kulit, bulu, pupuk organik dan hias
9.Kualitas daging mengandung protein tinggi dan rendah kolesterol

IV.Kesenian
1.
jenis kesenian :Terbang
nama :Anwar Mukmin
ketua :Mat Suliono
alamat :Dsn. Brau
2.
jenis kesenian : Terbang jidor
nama :Gunung Jati
ketua :Kariadi
alamat :Dsn. Pagergunung
3.
jenis kesenian : Terbang jidor
nama :Nurul Mujahidin
ketua :Ranu Romansyah
alamat :Dsn. Talangsari
4.
jenis kesenian : Pencak silat dan bantengan
nama :Gaya Baru
ketua :Sarjiun
alamat :Dsn. Kapru
5.
jenis kesenian : Pencak silat
nama :Macan Putih
ketua :Ach. Kusaeri
Dsn. Claket
6.
jenis kesenian : Wayang kulit
nama :Ki Sopo Nyono
ketua :Rohman
Dsn. Kapru
7.
jenis kesenian : Karawitan
nama :Madu Laras
ketua :Sri Utami
alamat :Dsn. Kandangan
8.
jenis kesenian : Kuda lumping
nama :Resi Turunggo Kubro Sejati
ketua :Ruba’i
alamat :Dsn. Pagergunung

a.Terbang jidor
Terbang jidor merupakan suatu pengembangan kesenian musik hadrah yang kental dengan nuansa Islami. Musik ini merupakan paduan budaya Islam khususnya Timur Tengah dan Jawa. Pada umumnya musik ini berisi lagu pujian kepada Tuhan dan nasehat kepada manusia dalam kehidupan sehari-hari.
b.Pencak silat
Pencak silat merupakan seni bela diri asli Indonesia. Seni bela diri ini umumnya berkembang di Jawa dan Sumatra.
c.Bantengan
Bantengan adalah kesenian tradisional yang menggunakan perilaku banteng sebagai contoh. Bantengan melambangkan semangat keberanian dan kegagahan. Bantengan dimainkan oleh dua orang. Yang di depan memegang kepala dan yang di belakang berperan sebagai bagian belakang dari banteng.
d.Wayang Kulit
Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece Of Oral And Intangible Heritage Of Humanity)
e.Karawatitan
Karawitan adalah seni musik tradisional yang menggunakan satu set gamelan. Karawitan biasa digunakan untuk mengiringi tarian dan nyanyian, tapi tidak tertutup kemungkinan diadakan untuk pementasan musik saja.
f.Kuda Lumping
Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan property berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan.

V.Kuliner
LADU
Pemilik : Bu Sumani
Nama : R & M
Lokasi : Gunungsari – Kandangan, RT 03, RW : 04
Bumiaji – Batu
LADU adalah camilan yang terbuat dari beras ketan dan gula putih. Camilan ini bentuknya bermacam-macam dan tergolong camilan kerupuk yang rasanya manis berwarna kecoklat-coklatan.
Bahan pembuatan LADU :
1.Beras ketan kwalitas terbaik
2.Gula pasir
3.Air secukupnya
Proses pembuatan LADU :
1.Beras ketan dicuci sampai bersih
2.Digiling halus (selep) dijadikan tepung
3.Dikukus sampai matang sekitar 30 menit
4.Ditumbuk (dideplok) dicampur dengan gula pasir yang sudah dicairkan
5.Diglender tipis (dicetak)
6.Dijemur agar cetakan kering
7.Dipotong sesuai selera
8.Dioven sampai matang
9.Dikemas (packing)
Proses pembuatan LADU memakan waktu selama tiga hari
Harga kemasan :
1.Kemasan 800 gram : Rp 5.000,-
2.Kemasan 2000 gram : Rp 10.000,-
3.Netto 0;5 kg : Rp 25.000,-
4.Netto 1 kg : Rp 50.000,-

SARI APEL
Pemilik : KUB IPNU – IPPNU
Nama : 4U
Lokasi : Gunungsari – Kandangan RT : 03, RW : 04
Bumiaji – Batu
Sari apel adalah minuman yang terbuat dari ekstrak buah apel yang dicampur dengan beberapa bahan penunjang.
Bahan pembuatan sari apel :
1.Apel
2.Gula
3.Malit asit
4.Natrium benzoat
5.Karamel
6.Esen
7.Air
Cara pembuatan sari apel :
1.Air dimasak sampai mendidih, kemudian apel dimasukkan ke dalam air selama sekitar 15 menit
2.Apel dipisahkan dari air, kemudian memasukkan gula ke dalam air tersebut
3.Memasukkan malit asit, natrium benzoat, karamel, esen ke dalam air yang telah bercampur dengan gula
4.Menyaring hasil campuran dengan menggunakan kain selebar 10 m yang dilipat-lipat dan 3 buah skrin
5.Pengemasan
Harga kemasan :
1.Kemasan 120 ml 1 dos (40 cup) : Rp 24.000,-
2.Kemasan 200 ml 1 dos (24 cup) : Rp17.500,-

TAHU BARU
Pemilik : Edi Suprapto
Nama : Tahu Baru
Lokasi : Gunungsari – Pagergunung RT 6 RW 1
Bumiaji – Batu
Bahan
1.Kedelai
2.Cuka tahu
Proses
1.Kedelai direndam ± 14 jam
2.Digiling halus
3.Direbus sampai mendidih
4.Disaring
5.Diberi cuka tahu
6.Dimasukkan dalam cetakan
7.Dipotong kecil
Harga
Per bak : Rp 2.000,-
Potongan : ± Rp 5.00,-

VI.Realigi / Kepercayaan
Makam Mbah Singodiarjo (Kuburan Dowo)
Yaitu makam salah satu orang yang membuka lahan (babat alas) di Desa Gunungsari dan panjangnya 2 meter. Beliau merupakan salah seorang kerabat dari Abu Ghonaim yang dikenal sebagai Mbah Mbatu
Makam Mbah Lasem (Bhre Lasem Sang Juwita)
Yaitu orang yang pertama berdiam di dukuh Prambatan. Beliau adalah putri dari Prabu Hayam Wuruk yang mengasingkan diri untuk menjadi pendeta.
VII.Kalender Wisata
Selamatan di Desa Gunungsari diadakan setahun sekali pada hari Jum’at Kliwon di bulan Mei dan dipusatkan di Pedukuhan Tiga Sahabat (Dukuh Kapru, Dukuh Kandangan Dan Dukuh Sarirejo) Dusun Kapru.
Acara terdiri :
Pembukaan : Besan Tayub untuk kendon Gogol. Dimana kendol gogol adalah tingkat kehidupan masyarakat rendah dan menengah, dan besan tayub ini khusus bagi masyarakat Dusun Kapru, Kandangan, serta Sarirejo ditambah dengan undangan dari Desa Punten.
Bandaran Dowo : dalam acara ini terdapat semacam rangkaian yaitu pemuda Punten dipersilahkan ke tempat besan (kalangan) bersama-sama dengan pemuda tiga sahabat melakukan acara saling lempar rokok (swor) sebagai simbol persahabatan antara pemuda Punten, dengan pemuda tiga sahabat.
Langen besan : acara ini khusus pemuda Punten dan pemuda tiga sahabat akan mengajak pemuda Punten.